KEMBALI MENJADI
HINDU JAWA
A. PENDAHULUAN.
Kata “Jawa” untuk membatasi lingkup wilayah
sesuai dengan ruang & waktu. Sehingga dalam hal ini tidak menyoroti Hindu
Bali, karena yang diupayakan dengan tulisan ini adalah menyadarkan umat dari
agama lain untuk kembali ke Hindu Jawa. Jadi yang sudah Hindu tidak perlu
merasa terusik oleh gagasan ini, meskipun baik juga menjadi bahan renungan. Ada pemahaman yang mutlak benar sepanjang masa,
ada pemahaman yang benar hanya untuk ruang & waktu tertentu. Maka dari itu
pasti beda Hindu Jawa dengan Hindu Bali, termasuk dengan yang ada di India.
Bahkan di India sendiri terdapat puluhan Sekte. Guruji S.A. Bhandarkar ketika
ditanya apakah Hindu perlu diseragamkan, dengan tegas menjawab “ Tidak perlu,
anda tidak perlu seperti saya, silahkan tampil seperti apa adanya”. Justru
inilah kelebihan Hindu dibanding dengan agama lain yang mengetrapkan syariat
yang kaku tanpa memperhatikan ruang & waktu, padahal ruang & waktu (jaman) adalah ciptaan Tuhan yang perlu diikuti (kata
Swami Vivekananda). Jadi tidak perlu menyoroti Hindu yang ada di Bali,
karena Bali sudah mayoritas Hindu apapun bentuknya & dibanding dengan
propinsi lain sudah lebih maju dalam bidang agama, ekonomi, social, budaya
& spiritual, bahkan bisa menjadi contoh sebagai propinsi yang konsisten
menampilkan jatidirinya.