Angga
Bayu Saputra (131510501153)
Silvia
Qoniatul Maulida (131510501152)
Tria
Pitoyo (131510501162)
Sema
Arga Tama (131510501148)
Satrio
Hadi Saputro (131510501149)
KENDALA PERTANIAN DI JAWA TIMUR
I.
Latar
Belakang
Jawa
Timur merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang berperan sebagai
salah satu penghasil terbesar produk-produk pertanian yang ada di Indonesia.
Umumnya produk-produk pertanian yang di hasilkan dari Jawa Timur merupakan
bahan pangan baik skala kecil maupun skala besar. Pertanian di Jawa Timur tidak
jauh beda dengan pertanian-pertanian di wilayah Indonesia lainnya yang memiliki
berbagai macam permasalahan.
Pelaksananan
pembangun yang semakin pesat dan tidak memperhatikan aspek-aspek lingkungan
seringkali menimbulkan masalah yang semakin kompleks di bidang pertanian.
Masalah-masalah tersebut berupa berkurangnya lahan pertanian, terbatasnya
infrasturktur penunjang pertanian, kurangnya pemanfaatan Alsintan, lemahnya
modal petani, dan panjangnya rantai pemasaran.
II.
Data
Data
III.
Pembahasan
Masalah
pertanian semakin rumit dan semakin membelit perkembangan pertanai di Jawa Timur.
Masalah yang paling domian adalah berkurangnya lahan pertanian karena
pengalihan fungsi lahan yang seharusnya menjadi lahan pertanian diubah menjadi
lahan non-pertanian berupa perumahaan maupun bangunan lain. Apabila pengalihan
fungsi lahan ini terus berlangsung maka sektor pertanian yang ada di Jawa Timur
akan semakin terpuruk. Keadaan biofisik lahan yang sangat beragam yang sebagian
sudah rusak dan akan menjadi potensi yang besar untuk menjadi semakin rusak.
Lahan
pertanian Jawa Timur setiap tahun menyusut sampai 3.800 hektare (Anonim,
2012), penurunan lahan pertanian yang
sangat banyak ini akan berdampak pada ketahanan pangan secara regional maupun
secara nasional. Selain pengalih fungsin lahan beberapa wilayah lahan pertanian
di Jawa Timur mengalami degredasi tanah yang menyebabkan resapan air semakin
berkurang sehingga lahan tersebut tergenang oleh air dan tidak bisa untuk
dilakukan budidaya tanaman.
Terbatasnya
infrastruktur penunjang lahan pertanian menyebabkan rantai pemasaran menjadi
semakin panjang sehingga petani-petani yang ada didaerah pedalaman menjual
produk-produk pertaniannya dengan harga yang murah. Lemahnya harga yang
diterima petani ini menyebabkan masyarakat petani yang ada didaerah pedalaman
enggan untuk meneruskan budidaya yang dilakukanya, mereka memilih untuk
berganti pekerjaan yang lain yang memiliki hasil yang lebih memadai. Lemahnya
modal petani dalam melakukan budidaya berdampak pada belum maksimalnya hasil
yang dilakuakan. Petani kalah bersaing dengan investor-investor yang memiliki
modal besar dalam memanfaatkan lahan yang ada sehingga lahan-lahan pertanian
dialih fungsikan oleh para pemilik modal. Lemahnya modal petani pada pemenuhan
alat-alat yang menunjang pertanian menyebabkan pertanian yang ada di Jawa Timur
dan yang ada di Indonesia kalah bersaing dengan petani yang terdapat di negara
maju. Pemahaman dan penguasaan petani terhadap alat-alat modern yang dibutuhkan
pada budidaya pertanian juga merupakan masalah yang ada.
IV.
Kesimpulan
Jawa
timur merupakan salah satu provinsi yang ada di indonesia yang berperan sebagai
salah satu penghasil terbesar produk-produk pertanian yang ada di Indonesia.
Masalah-masalah pertanian yang ada di provinsi jawa timur meliputi berkurangnya
lahan pertanian, terbatasnya infrasturktur penunjang pertanian, kurangnya
pemanfaatan Alsintan, lemahnya modal petani, panjangnya rantai pemasaran.
V.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar