PAPER PRAKTIKUM 2



logo unej.png

BUDIDAYA JERUK

LAPORAN INDIVIDU

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Praktikum Pengantar Ilmu Pertanian
pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Jember




Oleh :
Angga Bayu Saputra
NIM : 131510501153



LABORATORIUM MANAJEMEN AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER

Oktober 2013




BAB 1. PENDAHULUAN

Pertanian merupkan suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pada pertanian, budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil panennya. Kegiatan budi daya dapat dianggap sebagai inti dari usaha tani. Usaha budi daya tanaman mengandalkan penggunaan tanah atau media lainnya di suatu lahan untuk membesarkan tanaman dan lalu memanen bagiannya yang bernilai ekonomi.
Pertanian mencakup berbagai aspek dan bidang yang luas serta sistem-sistem yang berbeda-beda. Sistem pertanian yang ada di Indonesia terdiri dari beberapa sektok penting. Salah satu sektor penting tersebut adalah sektor holikultura. Sektor hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, sehingga hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Dalam GBHN 1993-1998 selain buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, yang termasuk dalam kelompok hortikultura adalah tanaman obat-obatan .
Salah satu sektor holtikultura yang banyak di tanaman oleh petani dan di manfaatkan dalam bidang industri adalah tanaman jeruk. Jeruk merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura yang banyak disukai masyarakat. Sebagai bahan pelengkap utama dalam penunjang gizi keluarga, rasanya segar dan banyak mengandung vitamin C dan vitamin A. Karena banyak disukai dan pemasarannya cukup baik, maka upaya pengembangan jeruk ini menjanjikan keuntungan bagi petani.
Jeruk merupakan salah satu komoditas buah unggulan nasional yang telah lama dikenal oleh masyarakat karena keberadaanya menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia yang ditanaman di pekarangan maupun di kebun atau sawah. Buah ini juga digemari oleh seluruh lapisan masyarakat yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar maupun hasil olahan. Selama periode enam tahun terakhir terjadi peningkatan produksi buah jeruk di Indonesia rata-rata lebih 20% per tahun. Produksi yang dicapai pada tahun 2004 sekitar 1.600.000 ton buah dengan nilai perdagangan sekitar 3,2 triliun merupakan hasil dari pertanaman yang telah berproduksi seluas 70.00 hektar atau setara dengan 70% dari seluruh luas jeruk yang telah tertanam.
Di indonesia sendiri merupakan wilayah dengan tingkat kesuburan tanah yang cukup baik terbukti dengan tersebarnya sentra penanaman atau budidaya jeruk di indonesia, diantaranya di garut (jawa barat), tawangmangu (jawa tengah),batu (jawa timur) dan masih banyak lagi. Buah jeruk yang terkenal dengan buah yang kaya vitamin C yang tinggi membuat manusia memanfaatkan hasil budidaya buah jeruk menjadi sentra industri yang memberi keuntungan bagi masyarakat. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan teknik budidaya buah jeruk dan sentra industri usaha tani dalam pengolahan buah jeruk.




BAB 2. PEMBAHASAN

Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali.
Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
Divisi          : Spermatophyta
Sub divisi   : Angiospermae
Kelas          : Dicotyledonae
Ordo           : Rutales
Keluarga     : Rutaceae
Genus         : Citrus
Spesies       : Citrus sp.
Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk Keprok (Citrusreticulata/nobilis L.), jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L), Siem Pontianak, Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L. Dan C.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.) yang terdiri atas jeruk Nambangan-Madium dan Bali. Jeruk untuk bumbu masakan yang terdiri atas jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C. hystrix) dan jeruk sambal (C.hystix ABC) ( Soelarso, 1996 ).
Jeruk (Citrus sp) merupakan salah satu komoditi buah-buahan yang mempunyai peranan penting di pasaran dunia maupun dalam negeri, baik dalam bentuk segar maupun olahannya. Karena mempunyai nilai ekonomis tinggi, maka pemerintah tidak hanya mengarahkan pengelolaan jeruk bagi petani kecil, tetapi juga mengorientasikan kepada pola pengembangan industri jeruk yang komprehensip. Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air untuk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan.



Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
1) Pengurangan daun dan cabang yang berlebihan.
2) Pengurangan akar.
3) Pengaturan posisi akar agar jangan ada yang terlipat.
Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yang bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang untuk menghindari kebusukan batang. Secara umum, teknik budidaya jeruk yang baik terdiri atas 4 tahapan kegiatan yaitu pemilihan lokasi, pemilihan bibit, penanaman dan pemeliharaan kebun dan penanganan panen sampai dengan pasca panen.
Teknik Budidaya yang baik
1. Pemilihan lokasi
a. Tinggi Tempat
Jeruk dapat ditanam mulai dari dataranrendah sampai dataran tinggi, tergantung pada varietasnya.
b.  Iklim
Jeruk dapat tumbuh pada daerah yang mempunyai suhu antara 13 - 35 C, dan curah hujan antara 1.000 3.000 mm/th.
c. Tanah
Tanaman Jeruk membutuhkan pH tanah 5-8 dan solum cukup dalam (optimum <100 cm), kecuali bibit stek/cangkokan.
2. Pemilihan bibit
a. Bi b i t yang ditanam dianjurkan menggunakan bibit berlabel bebas penyakit
b. Pada daerah pasang surut bibit komersial yang ditanam menggunakan bibit dari cangkokan/stek Pertumbuhan tanaman baik, tidak menunjukkan serangan hama penyakit dan defisiensi hara
c. Tidak dianjurkan bibit yang berasal dari biji karena waktu produksinya lebih lama dan kemungkinan dapat menyimpang dari induknya.


3. Penanaman
a. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam disarankan memiliki ukuran panjang dan lebar masing-masing 60 cm dengan kedalaman minimal 60 cm, jarak antar lubang tanam 5 x 4 m (kel. jeruk keprok), 5 x 6 m (kel. jeruk manis), 6 x 7m(kel. Jeruk pamelo).
b. Penanaman
Penanaman jeruk yang tepat adalah pada awal musim hujan karena kondisi air dan kelembaban udara sangat mendukung untuk pertumbuhan awal tanaman.
4. Pemeliharaan kebun
a.  Pengairan
- Tanaman jeruk menghendaki drinase yang baik
- Kekurangan air akan mempengaruhi pertumbuhan vegetatif, sedangkan pada saat pembungaan dan pembesaran buah kondisi air harus tercukupi
- Drainase yang tidak tertata dengan baik akan menganggu perkembangan akar dan menyebabkan akar busuk
b. Pemupukan
Pertumbuhan tanaman menghendaki macam dan jumlah pupuk yang berbeda sehingga itu harus didasarkan pada unsur apa yang dibutuhkan, berapa jumlahnya kapan dan bagaimana cara pemberiannya sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yang sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.
Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu, tergantung jenis/varietasnya. Panennanya dengan cara buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas. setelah panen, kegiatan yang dilakukan pada masa pasca panen meliputi :
1.         Pengumpulan                                                      3.    Penyimpanan
2.         Penyortiran dan Penggolongan                          4.    Pengemasan
Secara umum, usaha tani jeruk dapat digambarkan sebagai berikut:
Rounded Rectangle: • Tanah
• Modal
• Tenaga kerja
• Manajemen
Rounded Rectangle: • Bahan makanan
• Bahan produksi
• Konsumen
     INPUT                                                                            OUTPUT

Rounded Rectangle: Usaha Tani Jeruk 




Input dalam budidaya jeruk meliputi biaya/modal, tenaga kerja, dan menajemen sistem pembudidayaannya. Setelah penyediaan input maka selanjutnya melalui proses usahatani yaitu proses bercocok tanam tanaman jeruk. Kemudian memasuki output dari usahatani, yaitu memanfaatkan hasil budidaya tanaman jeruk, baik dikonsumsi secara langsung atau melalui proses pengolahan industri.



BAB 3. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pada pertanian, budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil panennya. Pertanian di Indoneisia  mencakup berbagai sektor yang berbeda salah satunya adalah Holtikultura.
Salah satu tanaman holtikultura yang saat ini di budidayakan masyarakat adalah tanaman jeruk. Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Jeruk (Citrus sp) merupakan salah satu komoditi buah-buahan yang mempunyai peranan penting di pasaran dunia maupun dalam negeri, baik dalam bentuk segar maupun olahannya. Sehingga saat ini budidaya jeruk mulai berkembang.
Secara umum, teknik budidaya jeruk yang baik terdiri atas 4 tahapan kegiatan yaitu pemilihan lokasi, pemilihan bibit, penanaman dan pemeliharaan kebun dan penanganan panen sampai dengan pasca panen. Secara garis besar kegiatan pasca panen meliputi Pengumpulan, penyortiran, penyompanan, pengemasan. Usaha tani jeruk secara garis besar meliputi dua tahapan yaitu input dan output.



DAFTAR PUSTAKA

Soelarso, Bambang. 1996. Budidaya Jeruk Bebas Penyakit. Kahisius : Yogyakarya
Balitjestro. 2012. Budidaya Jeruk Bebas Penyakit. [serial online]http://kaltim.litbang.kaltim.deptan.go.id diakses 22 Oktober 2013
Joesoef, M. 1989. Penuntun Berkebn Jeruk. Bhratara : Jakarta

1 komentar: